MEDAN MAGNET DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
MATERI LEBIH JELASNYA SILAHKAN KLIK DI SINI
MEDAN MAGNETs
1.Terjadinya medan magnet oleh arus listrik
Daerah disekitar magnet dimana benda lain masih mengalami gaya magnet
dinamakan dengan medan magnet.
Medan magnet dapat
digambarkan dengan garis –garis gaya magnet yang keluar dari kutub utara dan
masuk ke kutub selatan.
Terjadinya medan
magnetic disekitar arus listrik ditunjukkan oleh Hans Christian Oersted melalui percobaan.
Arah induksi medan magmetik disekitar arus listrik bergantung pada arah
arus listrik, dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan.
Perhatikan gambar
berikut!



2.
Induksi magnetic disekitar kawat
berarus
untuk kawat lurus dan panjang

Keterangan:
I = kuat arus listrik
(ampere)
a =
jarak tegak lurus titik yang diamati ke kawat (m)
permeabilitas ruang
hampa
- untuk kawat melingkar
kawat melingkar terbuka
· dititik P
· untuk sebuah lilitan

· untuk N buah lilitan

Dititik
M
· untuk sebuah lilitan

·
untuk N buah lilitan

Keterangan :
r = jari-jari lingkaran (m)
a = jarak dari lingkaran arus ke
titik yang ditinjau
l = panjang lingkaran arus (m)
kawat melingkar penuh
·
dititik
P
o
untuk
sebuah lilitan

o
untuk
N buah lilitan

·
dititik
M, berarti a = r dan = sin 90o = I
· untuk sebuah lilitan

· untuk N buah lilitan

c.
untuk solenoida (kumparan kawat yang
rapat)


· induksi magnet pada ujung solenoida

· induksi magnet ditengah solenoida

Keterangan:
l
= panjang solenoida (m)
i = arus pada solenoida (A)
N = banyaknya lilitan
n = banyaknya lilitan persatuan
panjang (N/ l )
toroida adalah
solenoida yang dilengkungkan
besar induksi magnet pada sumbunya:

Contoh soal 1
Tentukan besarnya induksi magnet
disuatu titik yang berjarak 2 cm dari kawat lurus panjang yang berarus listrik
30 A?
Penyelesaian:
Diketahui: a = 2 cm = 2 x 10-2
I = 30 A
μo= 4 x 10 -7
Wb/A.m
ditanya : B ?
Jawab:

Jadi induksi magnetnya 3 x 10-4 wb/m2

Contoh soal 2
Arus sebesar 2,5 A mengalir dalam
kawat berupa lingkaran dengan jari-jari 3 cm. Berapa besar induksi magnet
dititik P, bila:
a. titik P berada disumbu lingkaran
yang berjarak 4 cm dari pusat
lingkaran
b. titik P berada di pusat lingkaran
Penyelesaian:
- induksi magnet disumbu lingkaran.
i = 2,5 A
r = 3 cm = 3 x 10-2
m
x = 4 cm = 4 x 10-2
m




Jadi Induksi magnet di dititik P
sebesar 3,6 x 10-6 wb/m2
Induksi magnet di M (pusat
lingkaran)

Contoh soal 3
Suatu solenoida terdiri dari
300 lilita berarus 2 A. panjang
solenoida 30 cm. Tentukanlah:
a. induksi magnet di tengah-tengah
solenoida
b.induksi magnet pada ujung solenoida
Penyelesaian:
N = 300 lilitan
I = 2 A
L = 30 cm = 0,3
= 4 x 10-7
wb/A.m
n = N/l = 300/0,3 = 1000 lilitan/m
ditanya : a. B ditengan solenoida
b. B diujung solenoida
jawab: a. B =
= 4 x 10-7 x 2 x 1000
= 8x
10-4 wb/m2
b.
B = n
2
= 8x
10-4 = 4x 10-4s wb/m2
2
Contoh soal 4
Sebuah toroida memiliki jari-jari 50
cm dialiri arus sebesar 1 A. Jika
toroida tersebut memiliki 60 lilitan, hitunglah besar induksi magnetic pada
sumbunya.
Penyelesaian
Diketahui: r = 50 cm = 0,5 m, N =
60, I = 1 A
Ditanya : B pada sumbu toroida?
Dijawab : 

GAYA MAGNETIK (GAYA LORENTZ)
Kawat yang berarus listrik atau
muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet homogen, akan mendapatkan suatu
gaya karena pengaruh medan magnet tersebut (gaya Lorentz)
Arah gaya magnetic atau gaya lorentz
bergantung pada arah arus dan arah medan magnet, dapat ditunjukkan dengan
kaidah tangan kanan.
a. Kawat berumuatan listrik yang
bergerak dalam medan magnet.
|

b. Muatan listrik yang bergerak
dalam medan magnet
F = q v B sin
Dimana = sudut antara v dan B.
Bila tidak ada gaya lain yang
mempengaruhi gerakan partikel, maka berlaku:

c.
untuk dua kawat yang bermuatan listrik yang bergerak sejajar;
![]() |
contoh soal 5
|

Penyelesaian:
Diketahui: i = 5 A
B
= 2 x 10-4 tesla
L
= 4 cm = 4 x 10-2 m

B = BI l sin 900
= (2 x 10-4)(5)( 4 x 10-2)
= 4 x 10-5 Newton
Contoh soal 6
Sebuah electron berkecepatan 2 x 107 m/s
masuk dalam medan magnet yang induksi magnetnya 1,5 wb/m2 dengan
sudut 600 terhadap garis medan. Hitung gaya magnetic yang dialami
electron. (q =1,6 x10-19 C)
Penyelesaian:
Diketahui: v = 2 x 107
m/s
B = 1,5 wb/m2
q =1,6 x10-19 C
= 600
Ditanya: F ?
Diawab: F = B q v
=
1,5 x 1,6 x10-19 x 2 x 107
=
4,8 x 10-12
TUGAS 1
1. Tentukan arah medan magnet dari
gambar-gambar di bawah ini!

2. Tentukan besarnya induksi magnet
disuatu titik yang berjarak 3 cm dari kawat lurus panjang yang berarus listrik
15 A?
3. Arus sebesar 2,5 A mengalir dalam
kawat berupa lingkaran dengan jari-jari 5 cm. Berapa besar induksi magnet
dititik P, bila:
c. titik P berada disumbu lingkaran
yang berjarak 5 cm dari pusat
lingkaran
d. titik P berada di pusat lingkaran
4. Suatu solenoida terdiri dari
500 lilitan berarus 2,5 A. panjang solenoida 50 cm.
Tentukanlah:
c. induksi magnet di tengah-tengah solenoida
d.
induksi
magnet pada ujung solenoida
5. Sebuah toroida memiliki jari-jari
50 cm dialiri arus sebesar 2,5 A. Jika
toroida tersebut memiliki 100 lilitan, hitunglah besar induksi magnetic pada
sumbunya.
6. Seutas kawat penghantar
panjangnya 200 cm, berarus listrik 10 A, berada dalam medan magnet homogen
dengan induksi magnet 0,02 tesla, dan membentuk sudut 300 terhadap
arus listrik. Hitung besar gaya loretz yang ditimbulkan pada kawat tsb.
7. Sebuah penghantar berarus listrik
berada di dalam medan magnetik. Bilakah penghantar itu mengalami gaya magnetic
dan bilakah penghantar itu tidak mngalami gaya?
SIFAT KEMAGNETAN SUATU BAHAN
Bahan-bahan di alam ini dapat
digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Bahan ferromagnetic, mempunyai sifat:
ü
Ditarik
sangat kuat oleh medan magnetic
ü
Mudah
ditembus oleh medan magnetic
Contoh: besi, baja,
nikel, kobal, gadolinium, ferit dan paduan bahan tsb.
2. Bahan paramagnetic, mempunyai sifat:
ü
Ditarik
dengan lemah oleh medan magnetic
ü
Dapat
ditembus oleh medah magnetic
Contoh: mangaan, platina
aluminium, magnesium, timah, wolfram oksigen dan udara.
3. Bahan diamagnetic, mempunyai sifat:
ü ditolak dengan lemah oleh medan
magnetic
ü sukar bahkan tidak dapat ditembus
oleh medan magnetic.
Contoh : bismuth,
timbel, antimony, air raksa, perak, emas, air, posfor, dan tembaga.
Sifat bahan ferromagnetic dimiliki
oleh bahan pada fase padat. Pada fase
padat inipun sifat ferromagnetic bias hilang bila suhunya melebihi suhu Curie.
Kuat medan Magnetik
1. Permeabilitas relative suatu bahan
|

Harga permeabilitas relative (r)
untuk bahan:
- Ferromagnetic ; r >>> 1
- Paramagnetic; r ≈ 1 ( sedikit diatas 1)
- Diamagnetic; r< 1
2. Kuat medan magnetic dalam kumparan
dapat diperkuat dengan pemasangan inti ferromagnetic

B = r
B0
B = kuat medan magnet dengan inti besi
(ferromagnetic)
B0 = kuat medan magnet tanpa inti besi (udara)
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi elektromagneti ialah gejala terjadinya arus listrik dalam suatu penghantar akibat
adanya perubahan medan magnet di sekitar kawat penghantar tsb.
Arus listrik yang terjadi disebut arus induksi atau arus imbas
1. Gaya gerak listrik induksi

a. (Percobaan Faraday)
Sebuah kumparan yang
kedua ujngnya dihubungkan dgn galvanometer digerakkan dalam medan magnet U.Selama
kumparan tsb bergerak dalam medan magnet
jarum galvanometer menyimpang dari kedudukan seimbangnya, ini berarti pada
kumparan terjadi arus listrik.
Ketika kumparan
digerakkan keluar medan magnet jarum juga menyimpang, ini berarti bahawa arus
kedua berlawanan arah dengan gerakan pertama..
Pada percobaan diatas
dapat dikatakan bahwa pada ujung-ujung kumparan timbul gaya gerak listrik
induksi (ggl = beda potensial
Gaya gerak listrik (GGL) induksi
adalah energi (usaha) untuk memindahkan satu satuan muatan listrik yang
dinyatakan sebagai berikut:

dimana
ind
= gaya gerak listrik induksi (volt)
l = panjang kawat konduktor (m)
v = kecepatan gerak konduktor (m/dt)
B = kuat medan magnet sekitar
penghantar (Wb/m2)
b) Hukum Faraday
Berdasarkan percobaan Faraday
diketahui bahwa tegangan listrik yang diinduksikan oleh medan magnet bergantung
pada tiga hal berikut:
1. Jumlah lilitan. Semakin banyak lilitan pada kumparan, semakin besar
tegangan yang diinduksikan.
2. Kecepatan gerakan medan magnet. Semakin cepat garis gaya magnet
yang mengenai konduktor, semakin besar tegangan induksi.


Bila perubahan fluks magnetik yang
dilingkungi Δf dalam waktu Δt, maka ggl
induksi rata-rata selama selang waktu itu.

Bila kawat penghantar berupa
kumparan dengan N lilitan, maka ggl induksi yang terjadi:

Dengan:
€ = ggl induksi (volt)
N = jumlah lilitan

Contoh Soal 1
Sepotong kawat bergerak dengan kecepatan 1 m/s memotong tegak
lurus medan magnet homogen 0,5 wb/m2.
Bila panjang kawat 10 cm, berapa ggl induksi yang terjadi pada kawat?
Penyelesaian:
v = 1 m/s
B = 0,5 wb/m2
l = 10 cm = 0,1 m
ditanya: ggl
dijawab:
ggls ind = - B l v
= - 0,5
x 0,1 x 1
= -
0,05 volt
Jadi ggl induksi yang terjadi besarnya 0,05 volt (dinyatakan
positif)
b.
Penerapan Induksi Elektromagnetik

- Relai
- Generator arus bolak-balik (AC)
- generaotor arus searah (AC)
- Arus Pusar (tungku induksi dan rem magnetic)
- Transformator (trafo)
Transformator
Adalah alat untuk memperbesar atau memperkecil tegangan listrik arus
bolak-balik yang berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Traformator penurun tegangan = trafo step down
Transformator penaik tegangan = trafo step up

![]() |
Dasar kerja transformator
Symbol transformator
Perhatikan gb diatas!
Jika kumparan primer N1 mengalirkan arus bolak-balik maka
timbul medan magnet yang berubah-ubah pada seluruh inti besi (teras).
Medan magnet yang berubah-ubah pada teras ini menimbulkan ggl yang
berubah-ubah (arus bolak-balik) pada kumparan sekunder N2.
Besarnya tegangan input:


Pers 1… pers 2…
Bagi pers 1 dengan pers 2, maka diperoleh:


P
in = Pout Þ V1
. i1 = V2 . i2

V1 = tegangan primer atau tegangan input
V2 = tegangan skunder atau tegangan output
N1 = jumlah lilitan primer
N2 = jumlah lilitan skunder
P in = daya yang masuk (watta)
P out = daya yang keluar (watt)
I in = arus yang masuk (A)
I out = daya yang keluar (A)
Efisiensi Transformator (η)


atau

dengan:
V1= tegangan primer (volt)
V2= tegangan skunder (volt)
I1 = arus primer (ampere)
I2 = arus skunder (ampere)
N1= banyaknya lilitan primer
N2= banyaknya lilitan skunder
Contoh soal 3
Sebuah kawat berbentuk persegi
panjang dengan luas 20 cm2 diletakkan didalam medan magnet B =
10-2 tesla. Hitung fluks magnet pada kawat tersebut jika :
a. B tegak
lurus bidang kawat!
b. B membentuk
sudut 300 dengan bidang kawat!
Penyelesaian:
A = 20 cm2 = 20 x 10-4 m2
B = 10-2 tesla
Ditanya:
a. jika B tegak lurus
b. jika B membentuk sudut
dijawab:


Contoh soal 4
Sebuah transformator step down digunakan untuk mengubah tegangan dari 220 volt menjadi
24 volt. Bila jumlah lilitan primernya 275 lilitan, berapa jumlah lilitan
skundernya?
Penyelesaian:
V1 = 220 volt
V2 = 24 volt
N1 = 275 lilitan
Ditanya: N2?

Contoh soal 5:
Sebuah transformator step down dengan efisiensi 80% mengubah
tegangan 1000 volt menjadi 220 volt. Transformator tsb digunakan untuk
menyalakan lampu 220; 40 watt. Berapa besar arus pada bagian primer?
Penyelesaian:


Vin = 1000 volt
Vout = 220 volt
Pin = 80%
Ditanya: Pin?
Dijawab:
TUGAS 2
1)
Apakah yang dimaksud dengan
bahan yang bersifat ferromagnetic, paramagnetic dan diamagnetic?
2)
Sepotong kawat bergerak dengan
kecepatan 0,5 m/s memotong tegak lurus
medan magnet homogen 2 wb/m2. Bila panjang kawat 5 cm, berapa
ggl induksi yang terjadi pada kawat?
3)
Sebuah kumparan mempunyai 1000
lilitan. Fluks magnetic yang dikurungnya mengalami perubahan 20 x 10-5
selama 5 x 10-2 detik. Berapa ggl induksi yang terjadi pada
kumparan?
4)
Sebuah kawat berbentuk persegi
panjang dengan luas 25 cm2 diletakkan didalam medan magnet B =
2 x 10-2 tesla. Hitung fluks magnet pada kawat tersebut jika
:
a. B tegak lurus bidang kawat!
b. B membentuk sudut 300 dengan bidang skawat!
5)
Sebuah transformator step up
digunakan untuk mengubah tegangan dari
220 volt menjadi 500 volt. Bila jumlah lilitan primernya 400 lilitan, berapa
jumlah lilitan skundernya?
6)
Sebuah transformator step down
dengan efisiensi 75% mengubah tegangan 1000 volt menjadi 220 volt.
Transformator tsb digunakan untuk menyalakan lampu 220; 100 watt. Berapa besar
arus pada bagian primer?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar